MUSEUM KEBUDAYAAN DAN KEMAJUAN ASMAT

PATUNG

Seniman Asmat pada awalnya menggunakan daya khayal untuk mengukir gambaran roh-roh orang-orang yang telah meninggal. Mereka percaya bahwa hasil ukiran mereka selalu mengandung atau diisi oleh roh-roh beserta sifat-sifat orang yang mereka gambarkan. Ciri-ciri wajah dan bentuk patung-patung tersebut mencerminkan gaya khas seniman dari suatu desa, bahkan hingga gaya khas dari seniman individu di dalam desa tersebut.

Seiring berjalannya waktu dan perubahan budaya di kalangan masyarakat, seniman mulai menciptakan ukiran-ukiran yang menggambarkan adegan-adegan kehidupan sehari-hari yang dialami oleh masyarakat. Mereka juga menciptakan gambaran-gambaran yang melukiskan sosok-sosok penting dari masa lalu yang dihormati oleh masyarakat.

Patung-patung orang Asmat dewasa ini terdiri dari lima tipe khas, termasuk patung leluhur tradisional, patung leluhur, patung, ukiran kerawang, dan panel, yang semuanya mencerminkan perkembangan dalam ekspresi seni mereka.

PATUNG LELUHUR TRADISIONAL, ATAU KOMPOSISI SOSOK PADA TIANG

Patung-patung ini adalah ikon yang mencakup roh-roh orang yang telah meninggal. Sosok-sosok itu dibuat pada kayu lunak, dengan goresan-goresan, bagian-bagian tubuh, tulang, sendi, dan lambang yang diberi warna merah atau hitam pada permukaan berwarna putih.

PATUNG

Patung-patung ini menggambarkan pemandangan kehidupan sehari-hari, aktivitas orang Asmat, serta adegan-adegan dari mitos atau peristiwa upacara. Ukiran-ukiran ini menampilkan bentuk dan desain yang semakin kompleks, umumnya terbuat dari kayu keras. Awalnya, permukaan patung dihaluskan dan warnanya hanya menjadi lebih gelap seiring berjalannya waktu.

Pada awal tahun 80-an, orang Bismam mulai mengambil langkah untuk mewarnai patung dengan cara merendamnya dalam lumpur selama beberapa hari hingga mencapai kedalaman warna yang diinginkan. Proses perendaman ini mengubah permukaan patung menjadi berwarna sawo matang dan hitam. Setelah itu, seniman menambahkan goresan-goresan, membentuk bagian-bagian tubuh, dan menonjolkan daerah-daerah tertentu dengan teknik etsa untuk menampilkan warna alami kayu yang lebih cerah, sehingga menghidupkan tampilan karya tersebut.

PATUNG LELUHUR

Patung-patung ini menggambarkan leluhur-leluhur dan sering kali terbuat dari kayu keras. Terkadang, mereka juga menunjukkan evolusi seni melalui peningkatan bentuk-bentuk tradisional. Beberapa patung memiliki goresan yang menggambarkan bagian tubuh, struktur kerangka, dan sendi. Patung-patung yang terbuat dari kayu lunak biasanya dicat putih dengan tanda-tanda berwarna hitam dan merah. Di sisi lain, patung-patung yang terbuat dari kayu keras tidak pernah dicat; warna alami mereka menjadi gelap karena pengaruh dari faktor usia.

PATUNG UKIRAN PANEL

Ukiran panel adalah bentuk seni relief dan desain tradisional yang diaplikasikan pada permukaan papan kayu keras. Luas permukaan yang disediakan oleh papan ini lebih besar dibandingkan dengan ukiran tradisional. Hal ini memungkinkan seniman untuk lebih leluasa dalam menuangkan gambaran-gambaran dan meningkatkan tingkat kompleksitas karyanya. Karya-karya ukiran panel, baik di masa lalu maupun sekarang, diminati oleh para tamu pengunjung dan para pecinta seni. Para seniman terus mengembangkan minat masyarakat dengan terus melakukan inovasi dalam desain. Panel telah menjadi salah satu perkembangan paling sukses dalam seni Asmat kontemporer, karena menjadi objek seni yang sangat diminati oleh banyak orang.

PATUNG UKIRAN KERAWANG

Ukiran ini merupakan inovasi pada kayu besi yang sangat unik. Gambar-gambar yang terdapat pada patung-patung ini sangat kompleks dan rumit. Orang Becembub, terinspirasi oleh von Peij MSC pada akhir tahun 1950-an, adalah pionir dari gaya ukiran ini. Meskipun beberapa seniman Becembub masih menciptakan ukiran kerawang, karya-karya mereka cenderung besar dan tidak sehalus karya-karya seniman dari tahun 50 hingga tahun 80-an. Namun, pada masa selanjutnya, seniman Becembub mulai mengembangkan ukiran kerawang yang menggambarkan adegan kehidupan sehari-hari atau adegan mitologis, serta membuat papan cerita yang menarik.

error: Content is protected !!